contact@labmedio.co.id 021 22229988
March 01, 2022 - OLEH Admin

Darurat Emisi Global, Ilmuan Eropa Serukan Aksi Iklim

Brussels - Ilmuan Uni Eropa menyerukan tindakan iklim yang nyata saat tingkat gas rumah kaca mencapai rekor tertinggi pada tahun 2021.


Seruan itu dikeluarkan  setelah peringatan Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa (C3S) dimana tingkat emisi karbon dioksida (CO2) dan metana terus menghangatkan planet di atmosfer.


Secara global, 2021 adalah tahun terpanas kelima dalam catatan, dengan suhu rata-rata 1,1 derajat Celcius hingga 1,2 derajt Celcius di atas level 1850-1900.


"Tujuh tahun terakhir adalah rekor terpanas di dunia dengan margin yang jelas," demikian C3S Uni Eropa dalam laporan yang dimonitor Jumat (14/1/20201).


Pusat Informasi Lingkungan Nasional Amerika Serikat (AS) juga merilis analisis mereka yang mengatakan tahun2020 menduduki peringkat sebagai tahun terpanas keempat dalam catatan di Amerika Serikat, dengan Desember 2021 menjadi Desember terpanas yang pernah tercatat.


Ketika emisi gas rumah kaca mengubah iklim planet, tren pemanasan jangka panjang berlanjut dan cuaca ekstrem yang memecahhkan rekor melanda dunia tahun lalu, dari banjir Eropa, China dan Sudan Selatan, hingga kebakaran hutan di Siberia dan Amerika Serikat.


"Peristiwa ini adalah pengingat akan kebutuhan untuk mengubah cara kita, mengambil langkah tegas dan efektif menuju masyarakat yang berkelanjutan dan bekerja untuk mengurangi emisi karbon bersih," kata Direktur C3S Carlo Buontempo.


Tingkat global CO2 dan metana, gas rumah kaca utama, terus meningkat, dan keduanya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2021.


"Tingkat CO2 di atmosfer mencapai 414,3 bagian per juta pada tahun 2021, naik sekitar 2,4 ppm dari tahun 2020," demikian C3S.


C3S menyatakan tingkat metana, gas rumah kaca yang sangat kuat telah melonjak dalam dua tahun terakhir, tetapi alasan mengapa tidak sepenuhnya dipahami.


Emisi metana bekisar dari produksi minyak dan gas dan pertanian hingga sumber alami seperti lahan basah.


Eropa mengalami musim panas terpanas pada tahun 2021, setelah Maret yang hangat dan April yang luar biasa dingin telah menghancurkan tanaman buah-buahan di negara-negara termasuk Prancis dan Hongaria.


Pada Juli dan Agustus, gelombang panas Mediterania memicu kebakaran hutan yang hebat di negara-negara termasuk Turki dan Yunani. Sisilia menetapkan suhu tertinggi baru di Eropa sebesar 48,8 derajat  Celcius, rekor yang menunggu konfirmasi resmi. (ATN)




Sumber:

global-warming-3.png (2000×1500) (jooinn.com)